Makna Nuzulul Quran di Bulan Ramadhan
00.50.00
Add Comment
Makna Nuzulul Quran di Bulan Ramadhan. Assalamualaikum. Bagaimana puasanya hari ini? Alhamdulillah kalau masih pada kuat. Tapi bagaimana dengan khataman Quran kalian? sudah pada khatam atau masih di juz berapa? Berkaitan dengan Al-quran pasti semuanya teringat dengan yang namanya Nuzulul Quran. Lalu apa pengertian dari Nuzulul Quran itu, apa kaitannya dengan Al-quran, dan apa makna yang terkandung dari Nuzulul Quran tersebut? Mari kita simak penjelasan berikut ini!
Nuzulul Quran merupakan istilah yang merujuk pada peristiwa turunnya Al-quran kepada Nabi Muhammad Saw lewat perantara malaikat Jibril. Inilah alasannya Al-quran berkaitan dengan Nuzulul Quran.
Waktu diturunkannya Al-quran memiliki banyak pendapat dari para ulama. Berdasarkan riwayat Ibnu Umar peristiwa turunnya Al-quran terjadi pada bulan Rabiul Awal pada tanggal 8 atau 18, sebagian lainnya menurut riwayat Abu Hurairah pada bulan Rajab pada tanggal 17 atau 27 , dan lainnya adalah pada bulan Ramadhan yaitu pada tanggal 17 (Al-Bara' bin Azib) ,21 (Syekh Al-Mubarakfuriy) dan 24 (Aisyah, Jabir dan Watsilah bin Asqo' ). Akan tetapi yang lebih umum kita ketahui adalah pada tanggal 17 Ramadhan.
Wahyu yang pertama kali diturunkan kepada nabi Muhammad Saw ketika belian berada di Gua Hira adalah Surah Al-Alaq ayat 1-5. Yang artinya :
Adapun tahap penurunan Al-quran oleh malaikat Jibril kepada nabi Muhammad Saw. yaitu :
Malaikat Jibril langsung memasukkan wahyu itu ke dalam hatinya. Nabi Muhammad Saw tidak melihat apapun, hanya dia merasakan ayat Al-quran tersebut sudah berada di dalam kalbunya. Nabi mengatakan “Ruhul kudus mewahyukan kedalam kalbuku” (Asy Suura:51)
Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi Muhammad Saw berupa seorang laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga dia mengetahui dan bisa langsung hafal kata ayat tersebut.
Wahyu datang kepada Nabi Muhammad Saw secara tiba-tiba seperti gemerincing lonceng. Cara inilah yang amat berat dirasakan oleh Nabi Muhammad Saw. Kadang-kadang pada keningnya berkeringat, meskipun turunnya wahyu tersebut saat cuaca yang sangat dingin. Kadang- kadang unta dia terpaksa berhenti dan duduk karena merasa amat berat, bila wahyu tersebut turun ketika dia sedang naik unta.
Banyak sekali hikmah yang terkandung dari diturunkannya Al-quran. Untuk Nabi Muhammad Saw sendiri dapat menepis keraguan yang ada pada hatinya akan keberadaan wahyu atau mukjizat yang diterimanya.
Bagi umat nabi Muhammad hikmah yang dapat diambil yaitu mempermudah para sahabat nabi dalam menghapal, memahami dan mengamalkan Al-quran, mempermudah umat dalam menggolongkan ayat makiyah dan madaniah, memahami nasikh dan mansyukh, dan lain sebagainya.
Setelah Al-quran dturunkan pada tanggal 17 Ramadhan, lalu dirunkan lagi pada hari ke sepuluh terakhir bulan Ramadhan atau biasa kita sebut dengan Lailatul Qodar. Dan setelah itu bulan-bulan selanjutnya.
Kita sebagai seorang muslim sudah seharusnya Nuzulul Quran ini diperingati. Bukan hanya saat tanggal 17 Ramadhan saja, tetapi setiap hari dan bahkan pada bulan Ramadhan ini kita diwajibkan untuk bertadarus Al-quran. Dengan kita membaca Al-quran, menghapalnya, mempelajari Al-quran, dan mengamalkan isi kandungan dari Al-quran menjadi salah satu bukti atau tanda kita memperingati hari besar tersebut. Dengan adanya peringatan tersebut insyaallah dapat menambah kecintaan kita kepada Al-quran. Semoga bermanfaat makna Nuzulul Quran di bulan Ramadhan ini. Terima kasih. Wassalamalaikum.
Nuzulul Quran merupakan istilah yang merujuk pada peristiwa turunnya Al-quran kepada Nabi Muhammad Saw lewat perantara malaikat Jibril. Inilah alasannya Al-quran berkaitan dengan Nuzulul Quran.
Waktu diturunkannya Al-quran memiliki banyak pendapat dari para ulama. Berdasarkan riwayat Ibnu Umar peristiwa turunnya Al-quran terjadi pada bulan Rabiul Awal pada tanggal 8 atau 18, sebagian lainnya menurut riwayat Abu Hurairah pada bulan Rajab pada tanggal 17 atau 27 , dan lainnya adalah pada bulan Ramadhan yaitu pada tanggal 17 (Al-Bara' bin Azib) ,21 (Syekh Al-Mubarakfuriy) dan 24 (Aisyah, Jabir dan Watsilah bin Asqo' ). Akan tetapi yang lebih umum kita ketahui adalah pada tanggal 17 Ramadhan.
Wahyu yang pertama kali diturunkan kepada nabi Muhammad Saw ketika belian berada di Gua Hira adalah Surah Al-Alaq ayat 1-5. Yang artinya :
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Malaikat Jibril langsung memasukkan wahyu itu ke dalam hatinya. Nabi Muhammad Saw tidak melihat apapun, hanya dia merasakan ayat Al-quran tersebut sudah berada di dalam kalbunya. Nabi mengatakan “Ruhul kudus mewahyukan kedalam kalbuku” (Asy Suura:51)
Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi Muhammad Saw berupa seorang laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga dia mengetahui dan bisa langsung hafal kata ayat tersebut.
Wahyu datang kepada Nabi Muhammad Saw secara tiba-tiba seperti gemerincing lonceng. Cara inilah yang amat berat dirasakan oleh Nabi Muhammad Saw. Kadang-kadang pada keningnya berkeringat, meskipun turunnya wahyu tersebut saat cuaca yang sangat dingin. Kadang- kadang unta dia terpaksa berhenti dan duduk karena merasa amat berat, bila wahyu tersebut turun ketika dia sedang naik unta.
Banyak sekali hikmah yang terkandung dari diturunkannya Al-quran. Untuk Nabi Muhammad Saw sendiri dapat menepis keraguan yang ada pada hatinya akan keberadaan wahyu atau mukjizat yang diterimanya.
"Dan mereka berkata, "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu bukti (mukjizat) dari Tuhannya?" Katakanlah, "Sungguh, segala yang gaib itu hanya milik Allah; sebab itu tunggu (sajalah) olehmu. Ketahuilah aku juga menunggu bersama kamu.” (Q.S Yunus :20)Menghilangkan rasa kegelisahan dan memberikan kekuatan kepadanya untuk melawan orang-orang Quraisy. Dan meneguhkan hati Nabi dengan menceritakan kisah nabi sebelumnya.
Bagi umat nabi Muhammad hikmah yang dapat diambil yaitu mempermudah para sahabat nabi dalam menghapal, memahami dan mengamalkan Al-quran, mempermudah umat dalam menggolongkan ayat makiyah dan madaniah, memahami nasikh dan mansyukh, dan lain sebagainya.
Setelah Al-quran dturunkan pada tanggal 17 Ramadhan, lalu dirunkan lagi pada hari ke sepuluh terakhir bulan Ramadhan atau biasa kita sebut dengan Lailatul Qodar. Dan setelah itu bulan-bulan selanjutnya.
Kita sebagai seorang muslim sudah seharusnya Nuzulul Quran ini diperingati. Bukan hanya saat tanggal 17 Ramadhan saja, tetapi setiap hari dan bahkan pada bulan Ramadhan ini kita diwajibkan untuk bertadarus Al-quran. Dengan kita membaca Al-quran, menghapalnya, mempelajari Al-quran, dan mengamalkan isi kandungan dari Al-quran menjadi salah satu bukti atau tanda kita memperingati hari besar tersebut. Dengan adanya peringatan tersebut insyaallah dapat menambah kecintaan kita kepada Al-quran. Semoga bermanfaat makna Nuzulul Quran di bulan Ramadhan ini. Terima kasih. Wassalamalaikum.
0 Response to "Makna Nuzulul Quran di Bulan Ramadhan"
Posting Komentar